Kamis, 05 April 2012

Lapas Kelas 1 sukamiskin Bandung

Udah lama ga berkunjung ke lapas sukamiskin tadi siang baru kesana lagi tapi saya ngerasa ga asing karna dulu aku pernah PKL disana selama 1 bulan. Seperti biasa ketika awal masuk gerbang kita harus ijin sama petugas yang ada di gerbang depan dengan memberitahukan identitas dan maksud kedatangan kita kesana,setelah itu kita baru diijinkan masuk dengan syarat ga boleh bawa HP dan harus meninggalkan KTP yg akan disimpan di loker khusus yg berada di ruangan petugas,sesudah itu kita baru diijinkan masuk kedalam gerbang berikutnya,gerbang ini adalah gerbang ke2 yg dilokasi tersebut terdapat kantor” dan ruangan untuk menjenguk narapidana,lalu kami berjalan menuju ruangan bimkemasy (bimbingan kemasyarakatan) di ruangan ini kami harus ijin lagi dan menjelaskan maksud tujuan kedatangan kami serta menjelaskan prosedur penelitian di lapas juga menanyakan hal” apa saja yg kami butuhkan,setelah smuanya jelas kami baru diijinkan bertemu langsung dengan napi tentunya dengan didampingi petugas, itupun harus melalui gerbang ke3 yg di wilayah itu dipenuhi CC TV . Dulu ketika pertama kali datang ke Lapas perasaan saya campur aduk,seneng,takut,penasaran dll.. apalagi ketika pertama kali melakukan wawancara langsung dengan narapidana,sumpah serem n takut bgt karna tiap napi memiliki latar belakang kasus yg berbeda-beda,ada kasus tipikor (korupsi),pembunuhan,perampokan,pelecehan seksual,KDRT (kekerasan dalam rumah tangga),KDA (kekerasann terhadap anak), dll.
Kebetulan waktu itu napi yg saya wawancara sekitar 10 orang,dengan kasus yg berbeda juga,yaitu: pembunuhan,pelecehan seksual,KDA,perampokan,tipikor dan curanmor. Ada eberapa diantara mereka yg jujur menceritakan semuanya dari awal smpe akhir,ada juga beberapa diantara mereka yg ga jujur karna ketika di cek lagi ke bagian administrasi ternyata kasusnya beda ataupun ada yg memutar balikan cerita,tapi bagaimanapun dan apapun alasan mereka,mereka tetap orang” berani,mereka berani bertanggung jawab dan berani menghadapi kenyataan karna banyak dari mereka yg kabur dan melakukan bunuh diri ketika baru beberapa hari saja berada di lapas,bukankah itu sebuah kepengecutan?? Saya salut sama narapidana yang bertahan di dalam lapas hingga masa hukuman mereka habis dan kembali kepada masyarakat. Saya merasa sedih mendengar cerita para narapidana ketika mereka masuk lapas mereka ditinggalkan oleh keluarga dan anak”nya,istrinya minta cerai dan tidak tau  keberadaan anaknya bahkan tidak ada kabar sama sekali,tapi tidak sedikit juga yg masih diperhatikan olah kelurganya dan sering dijenguk. Berdasarkan penelitian waktu itu para narapidana merasa bersyukur masuk lapas karna selama di lapas mereka benar” di bina dari segi mental,keagamaan,sosial,keterampilan dll. Apalagi lapas sukamiskin merupakan lapas percontohan seindonesia apalagi dengan fasilitas yg begitu lengkap. Banyak diantara mereka yang tadinya ga bisa baca quran jadi bisa baca quran,yang tadinya ga punya keterampilan jadi punya keterampilan khususnya dibidang kerja karna diharapkan setelah napi keluar mereka memiliki keahlian untuk bekerja.seperti diadakannya keterampilan menjahit,kaligrafi,pangkas rambut,percetakan,membuat layang-layang,perkebunan,pertanian dll. Pesan dari mereka adalah hati-hati hal sekecil apapun bisa diperkarakan dan tetap Bersyukur.


1 komentar:

  1. Kelengkapan surat ijin penelitian di sana apa aja yah? Terimakasih

    BalasHapus